Pengertian belajar yang bersumber dari aliran-aliran
psikologi sebagai berikut (Iskandar, 2009:109).
1)
Teori
Belajar Behaviorisme
Teori behaviorisme merupakan salah satu teori
psikologi yang memandang individu hanya dari sisi jasmaniah, dan mengabaikan
mental. Makna teori ini tidak mengakui adanya kecerdasan, minat, emosi, dan
perasaan individu dalam suatu proses pembelajaran. Peristiwa belajar
semata-mata hanya melatih refleks-refleks sedimikian rupa sehingga menjadi kebiasaan
yang dikuasai individu. Teori behaviorisme memaknai belajar sebagai perilaku
perubahan organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau
mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional;
behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh
faktor-faktor lingkungan.
Aplikasi teori behaviorisme dalam pembelajaran
adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan
respon. Perubahan perilaku dapat berujud sesuatu yang konkret atau yang non
konkret, berlangsung secara mekanik memerlukan penguatan. Aplikasi teori
belajar behaviorisme dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa hal seperti
tujuan pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik siswa, media dan
fasilitas pembelajaran yang tersedia.
2)
Teori
Belajar Humanistik
Teori belajar humanistik yang dipelopori oleh
Abraham Maslow mencoba untuk mengkritisi teori Freud dan behavioristik. Menurut
Abraham yang terpenting dalam melihat manusia adalah potensi yang dimilikinya.
Humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia daripada
berfokus pada “ketidaknormalan” atau “sakit” seperti dilihat oleh teori
psikonalisa Freud. Pendekatan ini melihat kejadian setelah “sakit” tersebut
sembuh, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang
positif. Kemampuan positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi
positif yang terdapat dalam domain afektif, misalnya keterampilan membangun dan
menjaga relasi yang hangat dengan orang lain, bagaimana mengajarkan
kepercayaan, penerimaan, kesadaran, memahami perasaan orang lain, kejujuran
interpersonal, dan pengetahuan interpersonal lainnya. Intinya meningkatkan
kualitas keterampilan interpersonal dalam kehidupan sehari-hari.
Selain menitikberatkan
pada hubungan interpersonal, para pendidik yang beraliran humanistik juga
mencoba untuk membuat pembelajaran yang membantu anak didik untuk meningkatkan
kemampuan dalam membuat, berimajinasi, mempunyai pengalaman, berintuisi,
merasakan, dan berfantasi. Melihat hal-hal yang diusahakan oleh para pendidik
humanistik, tampak bahwa pendekatan ini mengedepankan pentingnya emosi dalam
dunia pendidikan.
3)
Teori
Belajar Konstruktivisme
Teori konstrutivisme menyatakan belajar akan lebih
berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.
Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan
obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh
pertanyaan balikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif,
mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
Teori belajar konstruktivisme menyatakan bahwa
pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran
siswa. Artinya bahwa siswa harus aktif secara mental membangun struktur
pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata
lain siswa tidak diharapkan sebagai botol-botol kecil yang siap diisi dengan berbagai
ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru.
Teori-teori belajar, seperti bihaviorisme,
humanisme, dan konstruktivisme sangat bermanfaat dalam melaksanakan pembelajaran, adapun beberapa
manfaat dari memahami dan menguasai teori-teori belajar ini sebagai berikut
(Iskandar, 2009:122).
a) Membantu guru untuk memahami begaimana
siswa belajar;
b) Membimbing guru untuk merancang dan
merencanakan proses pembelajaran;
c) Memandu guru untuk mengelola kelas;
d) Membantu guru untuk mengevaluasi proses,
perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai;
e) Membantu proses belajar yang lebih
efektif, efisien, dan produktif;
f) Membantu guru dalam memberikan dukungan
dan bantuan kepada siswa sehingga dapat mencapai hasil prestasi yang maksimal.
Sumber:
Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan
sebuah Orientasi Baru. Ciputat: Gaung Persada Press.
Gambar:https://www.google.co.id/search?q=gambar+untukteori+pembelajaran&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjSp5yS9IbSAhUBV7wKHXBqC5UQ_AUICCgB&biw=1024&bih=509#imgrc=5Iq2T4UMUfKHOM
JT Promo Code | Claim up to 200% - KT Hub
ReplyDeleteJT Promo 문경 출장안마 Code for the new 수원 출장마사지 players at JTG. JTG Sportsbook has 김제 출장마사지 an excellent 창원 출장안마 Welcome Bonus 아산 출장마사지 worth up to 100% in the app!