Monday 30 January 2017

Masalah Lingkungan Kegagalan Pasar


1)      Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam menghasilkan mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini mekanisme pasar akan menyebabkan barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut. Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan terjadinya kondisi Pareto Optimal (Mangkoesoebroto, 1999:31).
Sedangkan menurut Kurnia Putri (2016) Kegagalan pasar (market failure) adalah suatu istilah untuk menyebut kegagalan pasar dalam mencapai alokasi atau pembagian sumber daya yang optimum. Hal ini khususnya dapat terjadi jika pasar didominasi oleh para pemasok monopoli produksi atau konsumsi dan sebuah produk mengakibatkan dampak sampingan (eksternalitas), seperti rusaknya ekosistem lingkungan. Negara atau pemerintah memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa. Barang dan jasa tersebut sangat diperlukan masyarakat dan disebut sebagai kebutuhan publik. Dengan timbulnya eksternalitas, khususnya dampak sampingan bagi lingkungan alam dan sosial. Pada umumnya sektor pasar (sektor swasta) tidak mampu mengatasi dampak eksternalitas yang merugikan seperti pencemaran lingkungan yang timbul karena persaingan antar lembaga ekonomi. Misalnya, sebuah pabrik tekstil yang berada dalam pasar persaingan sempurna. Menurut standar industri yang sehat, pabrik tersebut seharusnya membangun fasilitas pembuangan limbah. Akan tetapi, mereka membuangnya kesungai. Sehingga banyak penduduk yang merasa dirugikan atas limbah atau polusi yang diakibatkan adanya kegiatan dalam pabrik tersebut.

2)      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Pasar
Beberapa faktor dianggap mempengaruhi kegagalan pasar antara lain sebagai berikut (Reksohadiprodjo dan Pradono1996:36).
a)      Sumber daya alam dan energi yang bisa digarap bersama (common access). Sifat ini menutup kemungkinan terciptanya pasar dengan hilangnya scarcity rent  (harga yang harus dibayar oleh produsen komoditi sumber daya alam dan energi untuk setiap tambahan (marjinal) sumber daya alam dan energi yang bisa diproduksi saat ini) akibat kebebasan pengusaha beroperasi. Contoh yang jelas pada sumber daya alam dan energi tak bertuan adalah perikanan. Pada prinsipnya masalah sumber daya lam dan energi ini bisa diatasi dengan pemberian hak milik yang jelas atau batasan-batasan dalam eksploitasi.dalam prakteknya terutama di Negara sedang berkembang hal ini sulit dilakukan karena belum cukupnya sarana pengawasan dan kelembagaan lainnya.
b)      Pengusaha kebanyakan mengesampingkan nilai lingkungan terutama eksternalitas yang bersifat disekonomi atau tidak ditanggungnya biaya sosial yang diakibatkan dari usahanya seperti populasi dalam segala bentuk, kerusakan jalan yang dilalui  kendaraan pengangkut dan lain-lain.
c)      Adanya monopoli meskipun bisa dikatakan lebih konservatif dibanding persaingan namun disebut-sebut berproduksi di bawah kapasitas atau bias ke bawah dinding pemanfaatan optimal dari segi sosial.
d)     Tingkat bunga. Pemanfaatan sumber daya alam dan energi sangat tergantung pada tingkat bunga: semakin tinggi semakin kecil usaha untuk konservasi. Tingkat bungan yang digunakan oleh sektor swasta ternyata lebih tinggi daripada tingkat bunga sosial yang berakibat lebih cepatnya eksploitasi.
e)      Perbedaan tingkat pajak pendapatan dapat pula mempengaruhi biasnya pemanfaatan sumber daya alam dan energi. Pajak yang terlalu longgar mungkin menarik datangnya investor di pasar sumber daya alam dan energi sehingga menaikkan eksploitasi. Sebaliknya pajak bisa juga dipakai sebagai penghalang bagi eksploitasi lebih lanjut.
f)       Beberapa peraturan pemerintah berkenaan dengan sistem sewa, peraturan, harga dan komitmen pemerintah (misalnya penyediaan infrastruktur) akan mempengaruhi pula pola pemanfaatan sumber daya alam dan energi.
Faktor-faktor kegagalan pasar akan semakin memperkuat mereka yang beraliran pesimis. Kegagalan pasar mendorong terjadinya pengguanaan berlebih sumber daya alam dan energi dan semakin terabaikannya keperluan di masa depan. Dan bias ini akan semakin melebar sebagai mana dipercaya oleh mereka yang pesimis jika prospek hidup manusia semakin memburuk. Mereka yang optimis tidak percaya kegagalan pasar akan terus berlangsung, karena aka nada kebijakan-kebijakan untuk mengatasinya.

Sumber:
Mangkoesoebroto, Guritno. 1999. Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Reksohadiprodjo, Sukanto & Pradono. 1996. Ekonomi Sumber Daya Alam dan EnergiEdisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Gambar: http://www.google.co.id/searchq=gambar+untuk+blog+tentang+kegagalan+pasar&source.

No comments:

Post a Comment